Kamis, 26 Juli 2012

Hipster, LOL!

Pernah saya menganggap berbeda atau memilih jalur alternatif itu seksi dan keren. Tetapi saat banyak orang yang berlomba-lomba membuat dirinya menjadi berbeda dan membuat identitas diri eksklusif bahwa mereka berbeda dan yang paling keren, sekonyong-konyong perspektif itu bertransformasi menjadi 180 derajat berkebalikan.
Saat ini kelompok yang merasa diri paling berbeda dan keren ini menyebut dirinya HIPSTER. Kelompok yang menganggap selera usiknya paling keren dan berbeda dari pasaran, merasa tahu banyak tentang band-band indie,  menganggap vinyl jauh lebih keren dari MP3 atau music digital, menganggap bacaan kiri itu hanya dia yang tahu, memiliki web pribadi dan memiliki tulisan-tulisan yang kritis, merasa keren ketika  naik kereta sementara dia punya motor atau mobil di rumah, memakai pakaian sepatu dan aksesoris yang tidak pasaran, dan tersiksa setengah mati karena akan selalu mengambil jarak dari mainstream supaya dianggap keren, sekali lagi supaya dianggap paling keren!
Ketika salah satu kandidat gubernur memakai baju kotak-kotak sebagai jargon kampanye, serta merta dia memensiundinikan baju kotak-kotaknya yang seabrek-abrek yan begitu dia puja dulu. Berhenti mendengarkan Sigur Ros setelah lagu-lagunya diputar di BBC untuk film ikan paus. Berhenti mendengarkan Radiohead dan mengganggapnya sebagai new EMO. Hahaha kasihan betul manusia-manusia seperti ini.

Atau mungkin ada juga yang tidak menyebut dirinya Hipster, tapi kelakuannya sama seperti hipster. Semangatnya sama, menjadi berbeda agar disebut keren. sebenarnya tidak ada masalah ketika menganggap dirimu paling keren, paling ganteng, atau yang paling apalah. Demi Tuhan itu hak setiap manusia! Tetapi menjadi alay ketika mengajak yang lain dan membuat kelompok yang eksklusif. Makanya selalulah berhati-hati dengan eksklusifitas. Dan instrument yang membuat kelompok ini menjadi lebih alay lagi yaitu twitter dan facebook. Setiap kali mereka melakukan kegiatan, diumumkanlah di jejaring social, seolah mereka ingin mendapatkan pengakuan bahwa mereka paling keren. meskipun demikian, saya masih sangat percaya bahwa begitu banyak orang yang berbeda dan melakukan hal-hal yang mengagumkan, tapi tidak NORAK, mereka tidak menonjolkan diri, mereka tidak butuh publikasi apalagi mempublikasikan diri.
Hipster lahir dari dialektika kebudayaan dan pergaulan. Hipster lahir dari sekelompok orang yang mencaci maki mainstream dan anak-anak alay. Tapi anehnya mereka membentuk alay tandingan. Hahaha. Pemilik akun Gantole.wordpress menyebutnya alay elitis dan membeberkannya secara sarkastik di tulisannya mengapa Para Hipster Menyebalkan. ini seperti lingkaran setan, kelompok alay mengangap terlalu sederhana itu kampungan maka dibuatlah segala sesuatu jadi lebay dan rumit, kemudian muncul kelompok hipster yang mencaci kelompok alay dan mainstream, dan selanjutnya saya bisa jamin akan lahir lagi kelompok tandingan hipster. kita lihat saja nanti.
Maka sayapun bisa memaklumi, mengapa kawan saya yang paling aneh sedunia si Kurn Cobokan memilih beralih menjadi Nihilis.xixixixii

or am I a Hipster too????!!! damn it 


Apapun yang berlebihan suatu saat akan menjadi malapetaka 
Ditulis disela-sela hiruk pikuk koreksi NK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar