Selasa, 20 Agustus 2013

Nyanyian Frau

Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta berkali-kali kepada satu hal yang sama? Saya merasakannya, kepada wanita sederhana dan cantik yang satu ini. Saya merasakan jatuh cinta berkali-kali. Pada karya-karyanya, pada kesederhanaannya, pada pilihan-pilihannya, diusianya yang masih belia.


Adalah Leilani Hermiasih Suyenaga, bersama piano kesayangannya bernama Oscar, berkolaborasi menghasilkan karya-karya indah "Mesin Penenun hujan, I'm a Sir, Salahku sahabatku, Rat and Cat, Sepasang Kekasih yang Bercinta di Luar Angkasa, dan Glow" di album pertamanya berjudul Starlit Carousel. Kolaborasinya bersama dengan Oscar dia namakan Frau.


Rabu, 14 Agustus 2013

Mudik Tahun Ini

Bagi perantau--seperti saya ini--, mudik lebaran adalah hal yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Saat-saat dimana bisa berkumpul dengan keluarga, dengan sahabat-sahabat, dengan tetangga-tetangga, bahkan dengan keluarga yang mungkin belum pernah kita temui sebelumnya. 

Tahun ini adalah kali ketiga saya merasakan mudik yang dipenuhi dengan gairah dan rindu yang meletup-letup, membakar tubuhku, seperti mercon-mercon yang membakar tubuh orang-orang di malam takbiran kemarin.halaaahh


Jumat, 09 Agustus 2013

Balada Negeri Baliho #2

Di negeri Baliho, masyarakatnya tak mengenal kata demokrasi. Jika anda tanya apa itu demokrasi, maka mereka akan menunjuk pada pembungkus kacang yang berserak di pasar atau bak sampah. Yah hanya sebatas itu. Konon, ketika para pejabat atau politisi berbusa-busa mulutnya berbicara tentang demokrasi, maka kata demokrasi itu secara otomatis berubah menjadi bunyi tuuuuutt, seperti bunyi sensor di tv-tv jika ada kata-kata yang tidak seharusnya diperdengarkan. Orang-orang yang berbusa-busa mulutnya itupun konon tak mengerti apa yang dibicarakannya, mereka seperti kesurupan ketika mengumbar janji-janjinya.

Pemilihan Bupati yang baru saja berlangsung beberapa bulan lalu, sebagai simbol dari demokrasi, tidak lantas memberikan gambaran sedikitpun tentang apa itu demokrasi. Yang mereka tahu, orang yang dia coblos di bilik suara, adalah jasa yang harus dia berikan atas rokok, kaos oblong, dan souvenir yang dia peroleh saat kampanye kemarin.


Senin, 05 Agustus 2013

Balada Negeri Baliho #1

Jika overdosis baliho bergambar politisi bisa membuat anda muntah dan kejang-kejang, maka bisa jadi anda akan mengeluarkan seluruh isi perut anda dan kemudian koma ketika memasuki kota ini.

Memasuki gerbang selamat datang, bukan penunjuk jalan atau jajanan budaya dan ciri khas kota ini yang akan menyambutmu. Tetapi, bersiaplah untuk diserang segerombolan orang-orang tak tahu malu, menjajakan pose, senyum, dan kata-kata yang mungkin akan membuatmu menggigil sampai tak sadarkan diri. Semakin mereka memiliki jabatan, makin dangkal dan memalukan tampang mereka di baliho-baliho itu. Beribu macam janji palsu diumbar. Menjanjikan peningkatan kesejahteraan, tatanan kota dan infrastruktur yang lebih baik, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang lebih murah bahkan gratis, bla bla bla.

Sebelum pingsan lagi, anda harus membuktikan dulu, bahwa apa yang tertulis di baliho itu adalah bualan omong kosong tong kosong bulshit baga-baga pabbote kutu kampret kelaut aja loe. Katanya akan membawa kota ini menjadi kota yang tertata dan nyaman, nyatanya anda akan mendapati kemacetan yang mengular sampai sejauh mata memandang. Katanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, nyatanya Pedagang kaki lima yang dulunya menjadi tempat nongkrong anak muda berdiskusi sambil minum sarabba dan makan gorengan, digusur, digantikan dengan beton, ruko, rumah bernyanyi, minimarket, dan baliho-baliho (saya sudah bilang kota ini adalah kota sejuta baliho).