Bagi perantau--seperti saya ini--, mudik lebaran adalah hal yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Saat-saat dimana bisa berkumpul dengan keluarga, dengan sahabat-sahabat, dengan tetangga-tetangga, bahkan dengan keluarga yang mungkin belum pernah kita temui sebelumnya.
Tahun ini adalah kali ketiga saya merasakan mudik yang dipenuhi dengan gairah dan rindu yang meletup-letup, membakar tubuhku, seperti mercon-mercon yang membakar tubuh orang-orang di malam takbiran kemarin.halaaahh
Hari pertama tiba di makassar, di tengah malam yang beranjak tua, saya langsung meminta adik saya mencari makanan khas makassar yang selalu dirindukan, coto makassar. Sayangnya, kami hanya, mendapatkan sisa-sisa jeroan, kuahnya sudah seperti air comberan, akhhhrr angan-angan tentang nikmatnya coto yang dimakan langsung di tempatnya hancur, seperti di banting jatuh dari langit ke tujuh.
Keesokan harinya, sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman Lonrong, saya menemui dan menghabiskan waktu yang sebenarnya sangat singkat dengan beberapa teman. Bertemu dengan dengan teman kuliah saya Uni yang putranya sudah dua dan lucu-lucu. Selanjutnya nongkrong bersama gerombolan orang tua yang tentunya masih berjiwa muda. Benteng Roterdam menjadi pilihan bersantai sambil menunggu bedug buka puasa.
Tempat wajib foto tiap tahun, maaf tulisan di belakang agak jorok #pantai Losari |
Setelah melalui perjalan panjang sampailah saya di Lonrong, tempat dimana saya dibesarkan. Tempat yang selalu menjadi olok-olokannya wawan dan adam, katanya kampung saya tidak ubahnya seperti hutan. hiks. Tapi tak apalah, bukankah masyarakat hari ini berlomba-lomba mencari hutan untuk berekreasi?
Bertemu ibu ayah adik-adik keluarga handai taulan benar-benar obat paling mujarab. Sejenak melupakan polusi, suara klakson, pengemis, preman, dan kerjaan. Really healing.
Adik-adik sepupu mempreteli bulu ayam-ayam Ayah, hiks |
My Lover dari samping kiri Atting Ibu Ayah Niar |
Mengunjungi Nenek Buyut |
Dengan Adik Sepupu yang Matanya Selalu berbinar dan mau Melakukan Apa Saja jika Dijanjikan Permen |
Di Kolong Rumah Sanak Suadara |
Hemmmmm segarnya |
Bersama Adikku yang mabolong keppu |
I'm alive, Thank God.
14 Agustus 2013
ih senengnyaaa :) minal aidin wal faidzin ya mbak. aku mohon maaf lahir dan batin :) *cipika cipiki*
BalasHapusicaaaaaaaaaa, sama-sama say. Mohon maaf lahir dan batin yah ca'. salam buat keluarga. cemungud kaka muaacchhhh
BalasHapus