Selasa, 26 Juni 2012

Emelie


Saya sangat terkesan dengan sosok Emelie dalam film prancis berjudul Emelie, garapan sutradara Jean Pierre Jeunet. Emelie adalah sosok gadis yang sangat aneh, tapi setelah dipikir-pikir dia itu lucu. Emelie Poulain diperankan oleh Audrey Tautou dan dirilis pada Tahun 2002.
Sewaktu kecil dia sering memotret di teras rumahnya, memotret semua yang dia lihat dan lewat. Suatu waktu, tetangganya mengalami kecelakaan tepat di depan rumah Emelie saat Emelie sedang memotret dipinggir jalan.  Emelie dituding sebagai penyebab kecelakaan itu. Emelie sempat merasa sangat bersalah, dan ketakutan. Tapi Emelie tidak bisa menerima tudingan itu. Emelie marah. beberapa hari kemudian, tibalah hari pembalasan. Emelie mengambil radionya dan naik ke atap rumah, dia duduk di dekat antena televisi sambil menyalakan radio mendengarkan jalannya pertandingan bola klub favorit tetangganya yang menuduhnya sebagai penyebab kecelakaannya. setiap kali klub favorit tetangganya menyerang atau mau mencetak gol, Emelie mencabut kabel antena TV tetangganya itu, lalu memasangnya kembali ketika permainan kembali tenang. itu berlangsung sampai pertandingan berakhir. Tetangganya setress sampai meraung-raung dibuatnya. Dia tidak tahu kalau ternyata, seorang anak usia enam tahun sedang mengerjainya di atap rumah.
Emelie dewasa tidak memiliki teman dekat. Kemana-mana selalu sendiri. Dia hidup dengan dunianya sendiri. Emelie tidak menyukai orang yang semena-mena dan sombong. Emelie memiliki segudang ide brilian dan melakukannya secara misterius tanpa bantuan siapapun. Emelie memiliki hati yang sangat baik, penolong, senang melihat orang lain bahagia, dan mengerjai orang-orang jahat disekitarnya.
Emelie bertetangga dengan seorang pria pemilik toko buah dan sayur-sayuran yang berbadan gempal. Pria itu sangat sombong dan semena-mena terhadap karyawannya. Emelie tanpa diketahui siapapun berkali-kali menyelinap ke apartemen pria itu. dia menukar sepatu pria itu dengan sepatu yang bentuknya persis sama tapi dengan ukuran yang lebih kecil, menukar gagang pintu bagian dalam toilet pria itu dengan  gagang pintu bagian luar sehingga toiletnya hanya bisa dikunci dari luar, mengganti lampu-lampu yang tadinya terang dengan lampu yang redup hampir mati, menukar  pasta gigi dengan lotion kaki, mengganti nomor telpon ibu pria itu  dengan nomor telpon psikiater, menaruh garam ke dalam botol minuman, mempercepat jam weker sampai 6 jam lebih awal sampai suatu waktu pria itu berangkat ke toko jam 2 dini hari, menusukkan jarum ke kabel telepon hingga suatu waktu terjadi ledakan kecil dikamar pria itu, dan banyak aksi usil lainnya. Akhirnya aksi emelie berhasil membuat pria itu depresi, dan selanjutnya yang berkuasa atas toko itu adalah karyawan yang tadinya terus-terusan ditindas oleh pria gempal tadi.
Emelie bekerja di sebuah café di paris. Suatu waktu, saat berjalan pulang ke apartemennya, di tengah  jalan yang sangat ramai, Emelie tiba-tiba menyambar dan menggandeng seorang pengamen pria yang buta dan sudah tua yang sedang ingin menyebrang jalan. Emelie tidak hanya membantu orang tua itu melintas jalan, dia malah mengajaknya berkeliling sambil menceritakan semua aktifitas orang-orang sekitar, bentuk bangunan, toko, café, warna, anak-anak yang sedang bermain balon, lukisan dan semua yang terlihat disepanjang jalan itu. Emelie kemudian meninggalkan pria itu dengan memberitahukan bahwa saat itu posisinya berada di dekat stasiun kota. Pria itu tidak sempat berkata apapun kepada Emelie. Semuanya berlangsung sangat cepat. Pria tua itu hanya menengadahkan wajahnya kelangit, menarik nafas dalam-dalam, tersenyum, baru saja dia seperti sedang melihat dunia. Oh Tuhaan, saya sungguh menyukai adegan ini.
Emelie sangat pandai menjadi mak comblang yang tidak cerewet. Dia berhasil menjodohkan perempuan setengah bayah yang sudah lama menyendiri dengan seorang pria yang tidak bisa sembuh dari broken heart-nya. Meskipun dibumbui dengan kebohongan-kebohongan yang dibuat-buat oleh Emelie, dua orang itu akhirnya menjadi pasangan yang sangat bahagia.
Sepanjang film ini hanya menceritakan aksi-aksi aneh Emelie dalam membuat bahagia orang-orang disekitarnya. Itu semua dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan misterius. Emelie tidak sedang ingin berbuat baik. Dia hanya ingin melihat kebahagian bisa dirasakan oleh orang-orang yang sedang susah dan dirundung sedih, dan orang jahat harus diberi pelajaran!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar