Rabu, 04 Februari 2015

Catatan Pete-Pete #1

Seharusnya, kau memulai harimu dengan ucapan syukur ke Sang pemilik alam semesta, atas nikmat yang tak tehitung ini. Sepatutnya, kau menyambut mentari dengan senyum termanis yang kau miliki, jika saja dia, bintang kita yang baik hati itu, mati, melebur menjadi lubang hitam, tentu saja kau akan sesak, gelagapan, gelap dimana-mana, pembangkit tenaga listrik tak akan sanggup memenuhi kebutuhan cahayamu, tulang-tulangmu akan terasa linu, bunga-bunga dan pepohonan berlahan musnah karena kehilangan sumber makanan, lambat laun kau akan sirna wahai penghuni bumi. Masih ingat potongan lagu keluarga cemara jaman baheula dulu? Apalagi yang kurang, kalau kau punya matahari dan udara. Yahh it's damn true!!! Oh ya, kalau boleh memperluas makna dari lagu itu, keluarga yang sehat bahagia dan rukun, itu juga bisa berarti matahari bukan? Merekalah yang membuatmu lebih hidup.

Kau malah memulai harimu dengan sumpah serapah, hanya karna melihat vikinisashit muncul di headline surat kabar nasional. vikiNisashit mengajak jokowi untuk melakukan konspirasi hati, disampul paling depan koran itu, ada gambar viki sedang orasi di depan polisi-polisi. Kau tak terima kenapa justru orang-orang seperti dia yang selalu mendapat panggung. Meskipun kau tau, dimana-mana, justru orang-orang biasa saja atau malah sangat biasa yang sering lebih dikenal dan dipuja, sementara mereka yang punya ilmu dan semua syarat untuk menjadi besar memilih jalan sepi. Kau tau, dunia ini terlalu sesak dengan kemunafikan, tapi mengapa kau tak bisa menerimanya.

#selftalk
4 februari 2015, pukul 17.30, di atas angkot yang sopirnya ugal-ugalan, tiba-tiba muncul ide untuk memanfaatkan waktu selama berada di atas angkot sepulang dari kantor utk nulis apapun itu, katakan saja temanya tentang selftalk. Yah semoga bisa menjadi agenda rutin, ini  jenis autis yang bermanfaat, semoga.

Ps: pete-pete adalah bahasa makassar dari angkutan umum jenis mikrolet.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar