Awalnya aku tidak terlalu tertarik dengan remaja pemeran
Teddy di film Palo Alto ini. Belahan rambutnya yang sangat mainstream
aku rasa adalah penyebabnya. Karena disana ada James Franco dan
sutradara yang sangat familiar namanya "Gia Coppola" adalah sebab
musabab kenapa film ini menjadi film pertama yang aku pilih untuk aku
tonton dalam satu bulan terakhir ini.
Namun, Teddy pelan-pelan mencuri perhatian-ku. Lupakan belahan
rambutnya. Mari fokus pada aktingnya yang sangat alami, anak remaja 17
tahun yang sedang jatuh cinta dan mencari jati diri. Jatuh cintalah
dengan biasa saja. Ketulusan tak akan kamu temukan dalam keberlebihan,
melainkan dalam kesederhanaan. Menjadi anak baik-baikpun tidak berarti
harus menjadi sok suci.
He was so shining. Aku percaya anak dari Val Kilmer ini
akan menjadi aktor terbaik masa depan. aseek. Aku membayangkan young
Brad Pit tiap kali melihat wajahnya. belahan dagunya dan tulang pipinya
mirip. Stilenya 90's bingits dan agak kikuk. Hastagaaaah. :)))))
Film ini tidak mengandalkan pesan pada dialognya. Gia malah
lebih banyak menonjolkan detail dan gestur pemerannya. Sinematografinya
keren, dan itu lahir di tangan seorang sutradara muda 27 tahun, cucu
dari sutradara paling berpengaruh di dunia, Francis Ford Coppola. Film
ini dibuat dengan budget rendah. Meskipun berasal dari keluarga film
director ternama, Gia Coppola lebih memilih untuk melakukannya secara
mandiri. Film ini diadopsi dari James Franco's sort story of the same
name. Yah James Franco si bad boy face itu.
#Ini bukan resensi, ini cuma komentar tidak utuh, ditulis dalam ketergesaan dan penyakit malas nulis akut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar