Minggu, 17 November 2013

Mesin Pengingat #1



Serasa baru kemarin dentuman suara petasan dimana-mana menyambut tahun baru 2013. Tiba-tiba sekarang sudah berada di penghujung tahun 2013. Umur juga semakin bertambah. What have I done for these almost 28 years then? heemmm. oooh saya tahu. I’ve wachted a lot of movies,  dan sangat sedikit yang bisa nyantol di memori saya terutama terkait nama, judul, sutradara, bintang, tahun, tempat, dan tanggal. does it sound embarrassing? whatever....

Dua minggu ini  di sela-sela kerja, atau di kosan saat pulang kerja, saya menyempatkan diri nonton film. Beruntung, there is a lot of movies storage called server 70 at the office. hasrat nonton saya benar-benar terpuaskan.

oke ada beberapa film yang sempat saya tonton dua minggu belakangan ini: Memento, 13, The Heat, Wolverine, dan Prisoner (server 70); Thor dan Adriana (bioskop). saya tidak akan mampu  meresensi semuanya. saya terlalu malas untuk itu. godaan hujan gerimis lebih kuat mengajakku melakukan hibernasi. saya hanya akan memberikan sedikit komentar, semoga bisa menjadi alat bantu untuk mengingatnya kelak.

Memento
Ah Rumit
Film yang rilis di tahun 2000 ini direkomendasikan oleh wawan. katanya film ini adalah film favorit dia. dia bahkan menjadikan tattoo bertuliskan remember Sammy Jankis di tangan kiri leonard (Guy Pierce) sebagai quote andalannya. server 70 lagi-lagi memilikinya. kesan pertama menonton film ini beraaat ma meeen. menoleh sebentar, saya langsung kehilangan alur cerita dan bingung. jujur saya tidak betah menontonnya. jika tidak membaca review dan rekomendasi wawan yang mengagung-agungkan film ini, saya pasti menyerah. Alurnya maju mundur, terdiri dari dua sekuense dan bertemu ditengah dengan ending yang sangat amat tidak jelas. saya sempat protes ke wawan, kenapa film dikatakan keren jika disajikan dengan alur yang rumit, susah dimengerti, dengan ending yang terserah mau diinterpretasikan seperti apa. Menurutku, film yang bagus adalah film yang mampu menyampaikan pesan ke penonton dengan baik dan utuh. yah selera beda-beda, saya ternyata tidak begitu menikmati film-film christoper Nolan, sama seperti saya kebingungan sewaktu keluar dari bioskop seusai menonton inception.  kecuali film batman-batmannya, lumayan saya sukai.

13
deg-degan
film ini gila. menegangkan. sebenarnya tidak terlalu istimewa. Cuma saja jenis judi yang dimainkan di film tersebut benar-benar diluar akal sehat, namanya roulette games asal Rusia. ah saya terlalu malas menuliskannya. intinya Vincent anak muda yang dililit utang ingin memperoleh uang dengan jalan pintas, dia mencuri surat berisi instruksi melakukan sebuah pekerjaan sangat  rahasia.  Sesampainya di tempat rahasia tersebut, dia diberi nomor urut 13 dan disuruh mengikuti permainan paling gila dan tidak berperikemanusiaan. ada beberapa partisipan yang mengikuti game ini, dan dinikmati dengan sangat kejam oleh penonton-penonton dari kalangan rich, mereka bertaruh atas nomor participant yang dipilihnya. di ronde pertama, setiap participant disuruh membuat lingkaran dan diberi revolver dan satu peluru, mereka diminta memutar revolvernya,  kemudian setiap orang harus menembak orang didepannya. dironde kedua diberi 2 peluru, ronde ke tiga diberi 3 peluru, begitu seterusnya, dan yang memenangkan permainan adalah yang tidak mati sampai ronde terakhir. Vincent dengan nomor urut 13 berhasil memenangkannya. sayangnya dia harus ditembak mati oleh penonton lawan taruhannya di ending. film ini ditulis dan disutradarai oleh Gela Babluani. yahhh film setres yang lumayan menambah pengetahuan perjudian saya.

Adriana
Mengecewakan
Dari awal membaca synopsis pelem ini, saya langsung berniat menontonnya di bioskop. saya sangat mengapresiasi Sophia Latjuba karena telah mau memproduseri film berjudul Adriana. cerita yang diangkat dari Novel Adriana karya Fajar Nugros dan disutradarai oleh dia juga. Bercerita tentang sejarah patung-patung dan landmark yang ada di Jakarta. Ini patut diapresiasi ditengah-tengah menggilanya Dewi Persik dan Julia Peres di dunia perfilman sinting Indonesia.
Sayangnya, film ini mengecewakan. kelihatannya digarap dengan tergesa-gesa, tidak serius, dan asal jadi. Dialognya kasar, banyak sekali kejanggalan yang sangat fatal, terkesan memaksakan dan gak nyambung. Agus Kuncoro aduhhhhh actingnya aneh. Film ini diselamatkan oleh Indra Lesmana. Yah Soundtracknya diciptakan oleh Indra. salah satunya angel on my side yang dinyanyikan sendiri oleh Eva Celia, saya sangat menyukainya. oh yahhh seluruh anggota keluarga Sophia bermain di film ini. mereka seperti sedang reuni. haha

Thor
Salah alamat
Satu-satunya alasan saya menonton film ini, adalah karena konon ditutupnya lapangan Banteng beberapa bulan lalu karena disana ada Crish Hamsworth (Thor) sedang shuting. Saya pikir Thor inilah hasilnya. sepanjang film saya terus menunggu mana lapangan Bantengnya? Sampai lampu exit menyala, tak ada sedetikpun scene lapangan Banteng, Indonesia bahkan tidak disebutkan sama sekali. Penonton (saya) kecewa sodara-sodara. Telisik punya telisik ternyata Hamsworth waktu itu tidak sedang shuting untuk film Thor, melainkan untuk film Chiber dondonkkkkk. hahahah. salah alamat ternyata.
over all, film ini asik, saya sangat menikmatinya. Natalie Portman kelihatan lebih cantik. saya menyukai kisah percintaan mereka yang kelihatan sangat tulus.

The heat
Kocak
Sandra Bulllock dan Melissa McCharty tanpa diragukan lagi selalu berhasil bermain dalam film komedi.  Di film ini Bullock berperan sebagai Special agen FBI, yang selalu berhasil dalam setiap kasus yang ditanganinya, namun tidak ada seorangpun yang menyukainya di kantor, karena perilakunya yang aneh, sombong, dan ngebos. sementara McCharty berperan sebagai detektif di Boston yang dikenal kejam, pemarah, dan menghabiskan waktu di jalan  menciduk para pengedar narkoba bahkan para lelaki hidung belang sekalipun. mereka dipasangkan untuk mengejar gembong narkoba di Boston. lucunya berhasil, namun tidak dengan adegan ledakan bom dan mobilnya, untuk film sekaliber hollywood tidak harusnya dibuat seceroboh itu.

Prisoner
Penasaran setengah mati
saya membayangkan penjara dan kehidupan narapidana-narapidana yang ada di dalamnya, ketika mencopy film ini ke flash disk. bayangan saya ternyata salah. Film ini bercerita tentang misteri penculikan anak dari keluarga Keller Dover (Hugh Jackman) dan Franklin Birch (Terrence Howard). Kasus ini ditangani oleh detektif handal Loki (Jake Gyllenhal).  film ini menyajikan teka teki yang sangat kompleks. menggiring penonton untuk mencurigai hampir semua orang yang ada dalam film tersebut sebagai penculiknya. meskipun berdurasi cukup panjang dua setengah jam, film ini berhasil membuat saya terpaku di depan layar dan di buat penasaran setengah mati.

Kammanjo

2 komentar:

  1. ada film yang kurekomendasikan kak..FLIPPED.
    bagus sekali

    BalasHapus
  2. heheh iya pernahmaka juga nontonki ana, yang anak2 itu toh yang ditebang pohonnya? bahh bagus hehe

    BalasHapus