Senin, 01 April 2013

INI BARU NAMANYA LIBURAN



Ini baru namanya liburan, ketika adrenalin sudah sampai di ubun-ubun. Jika biasanya saya selalu ngomel ketika melihat pengguna jalan ugal-ugalan, kali ini saya hanya duduk takzim mengamini seluruh keputusan gila abang ojek. Dari lapangan Banteng Jakpus, dijam paling macet dan padat, pukul 4 sore, long weekend pula, serupa bermain rolling coster, kami menerobos lampu merah sampai hampir disambar segerombolan motor dari arah berlawanan, ngebut di trotoar pejalan kaki, bermacet-macet ria di rel kereta api yang sirenenya sudah meraung-raung petanda kereta akan segera lewat, dan dalam waktu 20 menit sampai di terminal Rawamangun dengan selamat dan jantung yang hampir copot. 

Bersama Ari Pimpinan Rombongan (Pimpro), Marti, Hence, Fenot, Diah, Santi, dan Niar.
Inilah dia Gerombolan The Nekad Treveler



Hangatnya sambutan mentari pagi Wonosobo, serta merta menyapuh bersih rasa capek dan pegal-pegal akibat menempuh perjalanan bis selama 12 jam dari Jakarta. Apalagi kami disambut dengan sajian tempe kemul dan teh hangat serta sarapan pagi yang sambelnya tiada duanya di dunia oleh ibunya Marti. Kami langsung full charge, siap memulai liburan ala Nekad Treveler.

Serayu Seruya (29 Maret 2013)!
Awalnya kami mengira tarif Rp200.000 itu kemahalan. Maklum budget kami untuk trip ini sangat minim. Tapi setelah seharian menelusuri Serayu river sepanjang 16 km dengan treatment yang sangat memuaskan dan track yang menantang. It was worth it lahh. 


Liburan ini berbeda, karena kami berhasil mengalahkan ketakutan-ketakutan kami sendiri. Tak satupun diantara kami yang bisa berenang, membayangkan dicebur ke air sedalam satu meter saja sudah sesak nafas. Tapi di arus sungai Serayu yang deras dan bertangga-tangga, kami berhasil mengalahkan ketakutan itu.

Sungai Serayu terletak di Jawa Tengah dengan panjang 3719 km. Hulu Sungai Serayu berada di Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo dan bermuara di Cilacap . Ada enam kabupaten yang tercakup daerah aliran sungai ini: Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap


Serayu memiliki banyak jeram kelas III-IV. Pak Roso, guide kami sewaktu melakukan arung jeram, banyak memperkenalkan jenis jeram disepanjang sungai Serayu. Ada Jeram keriting, jeram goyang, jeram menari, jeram melayang, jeram panjang, dan lain-lain. Yang benar saja sewaktu melewati track itu, kami memang seperti sedang bergoyang, melayang seperti nama yang pak Roso sebutkan. Petualangan kami semakin dramatis karena disertai hujan lebat.
Malam telah menjemput ketika kami beranjak meninggalkan The Pikas Natural Resort Rafting-Adventure. Di sepanjang jalan kembali ke rumah Marti, kami menyaksikan volume air sungai Serayu sudah meningkat tinggi dengan warna coklat susu pekat. Dalam hati kami terus berucap syukur atas keselamatan yang Tuhan selalu sertakan kepada kami.

Dieng Plateu (30 Maret 2013)
Pada mulanya, semuanya ragu untuk melakukan perjalanan Wonosobo-Dieng dengan menggunakan mobil Pick Up. Takut masuk anginlah, nanti hitamlah, takut ditertawakan orang, dan banyak alasan lainnya. Tapi kami berhasil menaklukkan ketakutan-ketakutan dan gengsi itu. ciaaaat

Wanita-wanita berkerudung yang cantiknya seperti bidadari turun dari kayangan ini (hueek), berhasil melakukan berjalanan seharian penuh dengan naik mobil Pick Up! Tanpa malu-malu, tanpa takut hitam, tanpa takut dicap kampungan dan miskin. Tidak peduli orang lain mau bilang apa. Yang penting we were having fun.

Kompleks candi Arjuna
Tempat pertama yang kami kunjungi di Dieng Plateu adalah kompleks percandian arjuna. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut.
Bagi cewek-cewek, adakah yang lebih penting dari ritual foto-foto? Untuk itu, terima saja serangan foto-foto narsis berikut ini. Ciaaaaat







Kawah Si Kidang
Kesan saya, kawasan kawah  Si Kidang ini kurang terawat. Tapi futu-futu tidak boleh terlewatkan.
Oh iya, Kawah Si Kidang sangat amat aman untuk dikunjungi. Media terlalu lebay memberitakan status siaga Dieng tanpa mempertegas Bagian Dieng mana yang berbahaya. Buktinya Alhamdulillah kami bertujuh masih hidup sampai sekarang meskipun sudah foto-foto tepat di pinggir kawah Si Kidang.



Telaga Warna
Setelah mendengarkan penjelasan dari guide kami yang cantik  “mbak lilis” tentang mitos Telaga Warna, kami berkeliling menelusuri gua-gua yang ada disekitaran Telaga Warna. Bumi sepertinya terlalu merestui perjalanan kami, sampai mengeluarkan air mata berkali-kali, kali ini kami terjebak di gua pernikahan, kehujanan dan kedinginan.



Dieng Plateu Theater
Secara administrasi, Dieng terbagi ke dalam dua bagian, Dieng Kulon berada dalam wilayah Kecamatan Batur (Kabupaten Banjarnegara) dan Dieng Wetan berada dalam wilayah Kecamatan Kejajar (Kabupaten Wonosobo).
Sebelum berangkat ke Dieng, gencar sekali pemberitaan di media massa dan cetak bahwa Dieng meningkat statusnya dari status waspada menjadi Siaga. Tidak adanya klarifikasi tegas Dieng bagian mana yang berbahaya jelas menyebabkan usaha pariwisata Dieng merugi.
Kawah yang sedang mengeluarkan gas CO2 hingga 0.6 persen volume dan H2S hingga 57 ppm , gas berbahaya yang bisa menyebabkan kematian, adalah Kawah Timbang yang berada di desa sumberejo kecamatan batur Banjarnegara (Dieng Kulon). Terletak kurang lebih 17 km dari objek wisata yang sedang kami kunjungi saat ini Dieng Wetan.
Nah, di DPT ini kita bisa menyaksikan film documenter tentang sejarah dataran tinggi Dieng serta kakayaan dan bahaya yang terkandung didalamnya. Sayangnya karena kecapean, sebagian dari kami malah tertidur sepanjang film diputar. Hihiihi

Puncak Sikunir (31 Maret 2013)
Disinilah puncak dari rangkaian liburan Nekad ini. Sebagian dari kami tidak pernah mendaki gunung. Meskipun demikian, kami membawa semangat 45 untuk mencapai puncak Sikunir menyaksikan matahari terbit. Di pagi gelap dan dingin, puncak sikunir sudah dijejali oleh orang-orang dari luar Dieng ingin menyaksikan matahari terbit. Dalam hati saya berbisik, beginilah tabiat orang urban, membangun tembok dan beton di kota sehingga matahari pagi tak bisa lagi kelihatan, kemudian berlomba-lomba ke desa hanya untuk menyaksikan matahari terbit, apa maunya manusia-manusia ini ya Tuhan.
Di perjalanan ke puncak kami bertemu brondong-brondong, yang dengan sukarela mau diperdaya oleh Ari untuk jadi tukang foto. Wakakakak.






Tak lupa pula kami mampir ke rumahnya ibunya Jihan menyantap Mie Ongklok yang enak enak enak. Shavinpun jauh-jauh dating dari magelang, dan ini dia gambarnya. Seperti sedang arisan yahh.

Kami menutup liburan Nekad ini dengan naik dokar ke tempat penjual oleh-oleh. Namanya juga menguji adrenalin, kami bertujuh dengan tentengan di pundak dan di tangan muat dalam satu dokar. Saking penuhnya, tukang kusirnya harus jongkok di pijakan naik sebelah kanan dokar karena tidak kebagian tempat duduk. Kasihan sekali kudanya….
over all
Kami sangat menikmati liburan kali ini. Ini baru namanya liburan!





1 komentar:

  1. kapan2 di ulang maen ke banjarnegra mab . . .

    DESTINASI WISATA EDKUKASI DAN PETUALANGAN DI BANJARNEGARA

    jenuh dengan rutinitas sehari- hari yang menyita pikiran dan tenaga anda??
    ini_lah saatnya anda untuk me_refresh seluruh tenaga dan pikiran anda.
    berwisata aman, nyaman serta penuh pengalaman yang tak terlupakan.

    info
    site : http://www.arungjeramserayu.com/20-Wisata+Banjarnegara+Wonosobo.html

    Fan page : https://www.facebook.com/pages/Arung-jeram-serayu/123099567744448?sk=photos_albums

    phone : +6285247097777
    Pin:3135D400

    BalasHapus