Minggu, 27 Mei 2012

MAMAK LAMPIR


Saya kadang muak ketika kamu selalu menanyakan apa saya sudah makan apa belum, makan nasi atau tidak, makannya banyak atau tidak. Itu lebay namanya. Saya tidak suka ketika kamu memaksa saya mendengarkan dan menyukai lagu yang lagi kamu sukai, setiap orang punya selera yang berbeda-beda. Tapi saya tetap butuh referensi music dari kamu, selanjutnya biarkan saya menyeleksinya sendiri. Saya tidak suka ketika kamu memaksa saya menghapal nama club favorit kamu yang dari itali itu, kamu tahu saya susah sekali menghapalkan nama. Saya mulai bosan ketika kamu mulai mendongeng lagi tentang marx dan murid-muridnya, tentang kapitalisme, neoliberalisme, perang kelas, dan manipulasi media. Tapi kamu tahu betul saya harus terus di ajari dan diingatkan, kamu sangat paham daya ingat saya agak bermasalah.
Saya tidak suka melihat jenggot dan kumis yang dibiarkan tumbuh lebat, tapi saya juga tidak ingin kalau itu dibabat habis. Saya tidak menyukai rambut yang seperti busa itu dibiarkan tumbuh brekele. Saya sudah bilang rambut panjang tidak cocok buatmu. saya kesal karena kamu selalu bangun kesiangan dan shalat subuh pukul 9 setiap hari, Itu bukan shalat subuh namanya! saya kesal kamu kayak Gery-nya sponsbob, lambat, suka menunda-nunda dan terlalu banyak berpikir. Saya selalu menghujat cara ketawamu yang sangat tidak berwibawa, tapi saya juga geli dengan ketawa yang dibuat-buat itu. saya tidak suka jaket-jaket butut itu membungkus badanmu kemana-mana. Saya tidak suka kamu menakut-nakuti diri apalagi terlalu sering mengeluh. tidak mau mandi pagi karena habis begadang. Tidak mau mandi malam sehabis main futsal karena takut masuk angin. Itu terlalu lembek menurutku. Menjaga kesehatan wajib, tapikan ada ilmunya juga, jangan karena malas jadinya banyak alasan.
Saya selalu memintamu untuk lebih ambisius dan jangan cepat berpuas diri. Saya benar-benar marah atas  ketidak konsistenan kamu memegang kata-kata, deadline selalu hancur berantakan, rencana yang tidak terwujud, dan janji yang teringkari. Saya selalu memberikan petuah-petuah sampai mulut saya berbusa-busa. Saya sudah kayak emak-emak ngomel tiap hari. Mami kamu bahkan mungkin tidak secerewet saya. Untungnya kamu masih bertahan dan sabar. Saya tahu jauh dilubuk hati kamu berontak. Wajar kalau kamu menganggap saya kayak Mamak lampir.
Sayapun menyadari bahwa cinta itu bukan untuk saling mengekang. Kata dee dalam prosa spasi-nya “kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi iya tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu”. saya tahu betul maksud dari kalimat itu. tapi saya perlu belajar banyak dulu untuk mempraktekkannya. Saya hanya ingin kita berjalan beriringan menuju satu titik, menjadi manusia yang lebih baik, yang bermanfaat bagi sesama, agar Tuhan tidak sia-sia menciptakan kita.
 Saya hampir  selalu kalah tiap kali kita berdebat. Kamu memang paling jago dalam hal berdebat. Setiap kali terpojok saya akan menggunakan jurus pamungkas, yaitu perasaan, perasaan halus dan sensitif dari seorang wanita. Heu heu. Dan kamu paling tidak bisa menerima itu. semuanya harus ilmiah dan reasonable. Akhirnya perang tidak terelakkan lagi. Saya membombardir kamu dengan semua jenis peluru, rudal, roket, sampai akhirnya saya kehabisan amunisi. Kitapun genjatan senjata sejenak. Saya kemudian mengumpulkan amunisi lagi. Perangpun berlanjut, dan tidak akan berhenti sampai semuanya clear. Kita ngos-ngosan dibuatnya. Tapi saya selalu menang dalam hal membuatmu tersudut dan merasa bersalah. Saya selalu sukses membuatmu merasa bersalah karena sampai sekarang bahasa inggris saya masih kacau balau, saya bilang itu karena kamu malas mengajari saya.  Saya selalu sukses membuatmu merasa terpojok karena merasa menganiaya saya, saya memang jago berakting sebagai yang tertindas, padahal yang ngomel seharian adalah saya. Heheh.
Namun kebaikan yang kamu miliki, membuat saya tidak ingin berpaling.
Sungguh saya mengagumi cara pandang kamu terhadap segala sesuatu yang prinsipil. Saya mencintai nilai-nilai kebenaran yang kamu  junjung. Saya benar-benar memuja ilmu yang kamu miliki. Saya iri dengan daya ingat kamu, dengan istilah, nama-nama tokoh dan tempat  yang tidak bertukaran itu. Saya kagum dengan cara berpikir kamu yang runut dan detail. Saya menghargai kekonsistenan kamu meyakini sesuatu.
Saya mencintai cara kita menjalani hubungan ini. saya menyukai percakapan-percakapan kita tiap malam melalu mobile phone yang sungguh kita harus berterima kasih kepadanya. Saya merindukan pertengkaran yang selalu berujung maaf dan perasaan jatuh cinta lagi setelah itu. saya selalu merindukan wajah tersipu malu setiap kali kita bertemu di stasiun kereta, terminal, pelabuhan, atau bandara. Tapi saya sangat membenci ketika harus melambaikan tangan melepasku kembali ke kotaku atau melepasmu kembali kekotamu tempat kita masing-masing mengejar impian. Saya benci saat hanya bisa melihat punggungmu dari jauh dan merasakan rindu yang sangat dalam. 


26 Mei 2012
Edisi Lebai bin memalukan. hueek
ditemani The Vines take me back



Tidak ada komentar:

Posting Komentar