Ini baru namanya liburan, ketika
adrenalin sudah sampai di ubun-ubun. Jika biasanya saya selalu ngomel ketika
melihat pengguna jalan ugal-ugalan, kali ini saya hanya duduk takzim mengamini
seluruh keputusan gila abang ojek. Dari lapangan Banteng Jakpus, dijam paling
macet dan padat, pukul 4 sore, long weekend pula, serupa bermain rolling
coster, kami menerobos lampu merah sampai hampir disambar segerombolan motor
dari arah berlawanan, ngebut di trotoar pejalan kaki, bermacet-macet ria di rel
kereta api yang sirenenya sudah meraung-raung petanda kereta akan segera lewat,
dan dalam waktu 20 menit sampai di terminal Rawamangun dengan selamat dan
jantung yang hampir copot.
Bersama Ari Pimpinan Rombongan (Pimpro), Marti, Hence,
Fenot, Diah, Santi, dan Niar.
Inilah dia Gerombolan The Nekad Treveler