Tawa saya langsung meledak, setiap
kali mendengar lagu-lagu yang liriknya telah dipreteli habis-habisan oleh dedy
the bobs. Sebenarnya saya tidak terlalu tahu persis apakah benar dedy yang
membuat lagu itu jadi kacau balau begitu ataukah dedy menciplaknya dari orang
lain, yang saya tahu saya pertama kali mendengar lagu-lagu plesetan itu dari
dedy. Yah dedy, yang lebih senang dipanggil ded dari pada k dedy, meskipun
usianya jauh di atas saya. Hihihi
"di matamu mengandung umpang
di bibirmu mengandung umpang,
di dadamuuu.....daging menumpang!!!"
di bibirmu mengandung umpang,
di dadamuuu.....daging menumpang!!!"
Wkwkwkw. Spontan saya langsung merecall kembali lagu-lagu gubahannya dedy di jaman bahula dulu, dan itu banyak sekali. Sampai semalampun, tema lagu-lagu gubahan dedy menjadi bahan obrolan saya sama wawan. Walhasil kamipun terpingkal-pingkal dibuatnya.
“siapa sih malam minggu kecup-kecup
pintu
Hatiku bertanya-tanyaaaaa??”
“banyak lelaki ketuk hatiku
Tapi yang satu ini kecup-kecup
pintuuuuuu” sya la la la
Dedy
tak hanya pandai mempreteli lagu, dia memang pandai menulis, dia adalah guru
menulis kami. Dialah orang yang tidak ada kapok-kapoknya untuk mengingatkan
kami untuk terus menulis, terus menumbuhkan kepercayaan diri kami untuk menulis,
dan mau meluangkan waktu membaca dan mengevaluasi tulisan kami yang masih
amatiran, tulisan nyampah sekalipun. Tapi setiap ada kesempatan, kami selalu
bersenandung bersama:
“don’t kiss me, kiss the jetplane
Don’t kiss me, kiss the jetplane”
Bagi penggemarnya SOS, jangan tersinggung dengan hasil kolaborasi lirik lagu berikut ini:
"Slamat tinggal kekasih gelapku
kalau tiada artinya
Begadang boleh saja
Kalau ada artinya"
kalau tiada artinya
Begadang boleh saja
Kalau ada artinya"
Bahkan lagu
anak-anakpun selalu sempat dinyanyikan
“betapa bahagianyaaa
Punya banyak teman
Dari bahan temu lawaaaaaaak”
Ketika kelaparan menunggu teman
membeli lauk dipondokan:
“kunanti
dirimu sampai aku kelaparan
Akhirnya
kumakan kunang-kunang”
Kalau lagu yang ini mungkin digubah
oleh orang lain, tapi saya juga mendengarnya pertama kali dari dedy. Lagu yang
sangat sentimental. Lagu yang sangat popular di jamannya Orba.
“angkatan
ber**njata republik Indonesia
Tidak
ber**na, bu**rkan saja
Diganti
Menwa
Eh
sama saja
Lebih
baik diganti Pramuka”
Atau Indonesia tanah air siapa??
Indonesia
tanah air siapa
Katanya
tanah air beta
Indonesia
sejak dulu kala
Janjinya
rakyat sejahtera
nyatanya hatiku bertanya
petani dirampas sawahnya
buruh murah,miskin,dan sengsara
sampai akhir menutup mata...
petani dirampas sawahnya
buruh murah,miskin,dan sengsara
sampai akhir menutup mata...
ah dedy, kamu telah mengajarkan banyak
hal. Hal-hal buruk palagi. Wkwkkwkw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar