Kamis, 31 Mei 2012

Mengenang Satu Tahun Kepergian Neneng

Saat kerjaan lagi agak sepi begini, saya selalu menyempatkan diri melihat-lihat daftar  teman-teman lama di FB, sesekali mampir ke wall mereka sekedar ingin tahu kabar dan perkembangan mereka. Meskipun agak keterlaluan, tapi ini penting, terkadang saya hanya ingin memastikan apa teman-teman saya masih hidup atau sudah meninggal. Disaat kami dipisahkan jarak dan kesibukan masing-masing, FB merupakan sarana media yang sangat membantu, terlepas dari efek buruk jejaring ini sangat banyak menghabiskan waktu anak muda saat ini dan menjadikan interaksi secara langsung menjadi tidak penting. Memastikan teman-teman terdekat sedang baik-baik saja atau sedang sekarat dan memerlukan bantuan kita adalah hal yang sangat penting bagi saya. Ini tidak berusaha sok berbaik hati dan mau menolong tanpa diminta, mengurusi diri sendiri dan keluarga saja sudah cukup merepotkan, tapi mungkin dengan hanya memberikan bantuan support kepada teman yang sedang sakit atau berduka itu akan sangat berarti bagi mereka.
Ritual mengecek hidup atau sudah meninggalkah teman-teman lewat FB ini bermula dari setahun lalu. Saat itu tanggal 1 Juni 2011, pagi-pagi sekali saya menyalakan computer dan sign in di FB, muncul notifikasi Neneng Umar sedang ulang tahun.  Sudah bertahun-tahun saya tidak pernah bertemu dia lagi. Tapi dia pernah memberitahukan kalau dia menetap di Tanjung Pinang kepulauan Riau bersama dengan adiknya. Ibu bapak neneng sudah meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan. Dari SMA neneng juga sudah sering bolak-balik masuk rumah sakit. Tidak jarang neneng tiba-tiba jatuh di kelas karena pingsan. Saya kemudian meng-click nama itu maksud hati ingin menuliskan ucapan selamat bertambah umur, semoga sehat selalu dan dipanjangkan usianya oleh Allah SWT.
Tetapi yang saya dapati adalah sederetan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Neneng Umar. Ternyata dia sudah meninggal beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya. Saat itu saya benar-benar shock. Saya tidak tahu harus bertanya ke siapa, kapan tepatnya dia meninggal, atau kronologis meninggalnya seperti apa.

Minggu, 27 Mei 2012

MAMAK LAMPIR


Saya kadang muak ketika kamu selalu menanyakan apa saya sudah makan apa belum, makan nasi atau tidak, makannya banyak atau tidak. Itu lebay namanya. Saya tidak suka ketika kamu memaksa saya mendengarkan dan menyukai lagu yang lagi kamu sukai, setiap orang punya selera yang berbeda-beda. Tapi saya tetap butuh referensi music dari kamu, selanjutnya biarkan saya menyeleksinya sendiri. Saya tidak suka ketika kamu memaksa saya menghapal nama club favorit kamu yang dari itali itu, kamu tahu saya susah sekali menghapalkan nama. Saya mulai bosan ketika kamu mulai mendongeng lagi tentang marx dan murid-muridnya, tentang kapitalisme, neoliberalisme, perang kelas, dan manipulasi media. Tapi kamu tahu betul saya harus terus di ajari dan diingatkan, kamu sangat paham daya ingat saya agak bermasalah.
Saya tidak suka melihat jenggot dan kumis yang dibiarkan tumbuh lebat, tapi saya juga tidak ingin kalau itu dibabat habis. Saya tidak menyukai rambut yang seperti busa itu dibiarkan tumbuh brekele. Saya sudah bilang rambut panjang tidak cocok buatmu. saya kesal karena kamu selalu bangun kesiangan dan shalat subuh pukul 9 setiap hari, Itu bukan shalat subuh namanya! saya kesal kamu kayak Gery-nya sponsbob, lambat, suka menunda-nunda dan terlalu banyak berpikir. Saya selalu menghujat cara ketawamu yang sangat tidak berwibawa, tapi saya juga geli dengan ketawa yang dibuat-buat itu. saya tidak suka jaket-jaket butut itu membungkus badanmu kemana-mana. Saya tidak suka kamu menakut-nakuti diri apalagi terlalu sering mengeluh. tidak mau mandi pagi karena habis begadang. Tidak mau mandi malam sehabis main futsal karena takut masuk angin. Itu terlalu lembek menurutku. Menjaga kesehatan wajib, tapikan ada ilmunya juga, jangan karena malas jadinya banyak alasan.

Minggu, 13 Mei 2012

Menyambut Sekuel Before Sunset part #1


Ide untuk menulis resensi before sunrise dan before sunset ini muncul setelah membaca berita disalah satu media on line bahwa sekuel ketiganya akan dirilis di tahun 2013 mendatang. Meskipun jika key wordnya “before sunrise” dan sutradanya “Richard Linklater” diketik di google, terdapat lebih dari 160.000 hasil yang mengulas mengenai film ini. Tapi tak masalah, setiap orang punya interpretasi masing-masing yang belum tentu sama, setiap orang punya adegan atau dialog favorit dalam setiap film, tidak ada salahnya untuk dibagi.


Saya sudah mempelototi film ini berkali-kali, dan saya tidak akan berhenti sampai Celine (Julie delphy) harus berpisah dengan Jessie (Ethan Hawke) di dekat pintu gerbong kereta, seperti tidak ingin saling melepas, tak bisa berkata apa-apa lagi, dan tiba-tiba merencanakan pertemuan enam bulan berikutnya di tempat yang sama padahal sebelumnya mereka sepakat untuk tidak membicarakan itu (ending Before sunrise). Atau sampai Celine menyanyikan lagu a waltz for a night dengan petikan gitar sederhana dan Jessie (Ethan Hawke) membiarkan dirinya ketinggalan pesawat di akhir cerita before sunset. Bagi saya, yang membuat film ini menjadi sangat menarik, karena film ini hanya diisi dengan dialog, tapi dialog-dialognya membuat saya terhipnotis sangat dalam, dan membuat saya nyengir-nyengir sendiri setiap kali menontonnya. Melalui film inilah saya percaya bahwa kekuatan dialog merupakan instrument yang tidak kalah menariknya dibanding instrument film lainnya. Dialog-dialog yang cerdas dan berkualitas berbanding lurus dengan kualitas film secara keseluruhan. Yang lebih menarik lagi, ternyata naskah film tersebut ditulis sendiri oleh pemeran utamanya Julie Delphy, Ethan Hawke, si sutradara Richard Linklater, dan satu lagi Kim Krizan. 

Senin, 07 Mei 2012

Kado Kecil buat Arny Bale Dempo

16 Februari 2012
Dear Arny, 

Saat saya menuliskan surat ini, semangat saya rasanya membuncah. Ini adalah proyek sembunyi-sembunyi yang diinisiasi oleh ndy dalam rangka memberikan surprise buat Arny Baledempo. Sahabat kami yang paling calleda’ dan bawel ini sedang mempersiapkan pernikahannya, saya yakin saat-saat ini-lah yang paling kamu tunggu sepanjang hidup kamu. Dan kami akan memberikan kado berupa tulisan ucapan selamat atas pernikahan kamu dalam bentuk buku. Saat ini tanggal 16, masih ada waktu sebulan untuk mempersiapkannya, tapi saya tidak sabar untuk merampungkannya hari ini dan segera mengirimkan tulisan ini ke ndy untuk dikumpulkan jadi buku.
Oh yah arny, sebelumnya saya sempat berkecil hati karena mendengar berita ini tidak langsung dari kamu. Padahal berita ini tentu sangat penting buat kamu. Waktu saya ke Makassar bulan lalu kita tidak sempat ketemu, sekiranya kita ketemuan, saya tentu bisa melihat ekspresi wajahmu ketika menceritakannya ke saya. Tapi waktu itu kamu sibuk sekali dan tidak bisa diganggu. Sebagai teman, saya merasa tidak berarti. Tapi saya berusaha untuk menyingkirkan perasaan itu, toh ini adalah berita baik dan saya sangat bersyukur karena kamu telah sampai pada tahap ini. Sampai pada saat kamu menulis pesan di wall FB saya mengingatkan saya untuk tidak mengurusi kerjaan saja, dan segerah menikah, Saya mulai dongkol lagi. Seperti itu cara kamu memberitahukan berita bahagia ini ke kami, dasar Arny Baledempooooo!!!!