Saya kadang muak ketika kamu
selalu menanyakan apa saya sudah makan apa belum, makan nasi atau tidak,
makannya banyak atau tidak. Itu lebay namanya. Saya tidak suka ketika kamu
memaksa saya mendengarkan dan menyukai lagu yang lagi kamu sukai, setiap orang
punya selera yang berbeda-beda. Tapi saya tetap butuh referensi music dari kamu,
selanjutnya biarkan saya menyeleksinya sendiri. Saya tidak suka ketika kamu
memaksa saya menghapal nama club favorit kamu yang dari itali itu, kamu tahu
saya susah sekali menghapalkan nama. Saya mulai bosan ketika kamu mulai
mendongeng lagi tentang marx dan murid-muridnya, tentang kapitalisme,
neoliberalisme, perang kelas, dan manipulasi media. Tapi kamu tahu betul saya
harus terus di ajari dan diingatkan, kamu sangat paham daya ingat saya agak
bermasalah.
Saya tidak suka melihat
jenggot dan kumis yang dibiarkan tumbuh lebat, tapi saya juga tidak ingin kalau
itu dibabat habis. Saya tidak menyukai rambut yang seperti busa itu dibiarkan
tumbuh brekele. Saya sudah bilang rambut panjang tidak cocok buatmu. saya kesal
karena kamu selalu bangun kesiangan dan shalat subuh pukul 9 setiap hari, Itu
bukan shalat subuh namanya! saya kesal kamu kayak Gery-nya sponsbob, lambat,
suka menunda-nunda dan terlalu banyak berpikir. Saya selalu menghujat cara
ketawamu yang sangat tidak berwibawa, tapi saya juga geli dengan ketawa yang
dibuat-buat itu. saya tidak suka jaket-jaket butut itu membungkus badanmu
kemana-mana. Saya tidak suka kamu menakut-nakuti diri apalagi terlalu sering
mengeluh. tidak mau mandi pagi karena habis begadang. Tidak mau mandi malam
sehabis main futsal karena takut masuk angin. Itu terlalu lembek menurutku.
Menjaga kesehatan wajib, tapikan ada ilmunya juga, jangan karena malas jadinya
banyak alasan.
Saya selalu memintamu untuk
lebih ambisius dan jangan cepat berpuas diri. Saya benar-benar marah atas ketidak konsistenan kamu memegang kata-kata,
deadline selalu hancur berantakan, rencana yang tidak terwujud, dan janji yang
teringkari. Saya selalu memberikan petuah-petuah sampai mulut saya
berbusa-busa. Saya sudah kayak emak-emak ngomel tiap hari. Mami kamu bahkan
mungkin tidak secerewet saya. Untungnya kamu masih bertahan dan sabar. Saya
tahu jauh dilubuk hati kamu berontak. Wajar kalau kamu menganggap saya kayak
Mamak lampir.
Sayapun menyadari bahwa
cinta itu bukan untuk saling mengekang. Kata dee dalam prosa spasi-nya “kasih
sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi iya tak ingin mencekik,
jadi ulurlah tali itu”. saya tahu betul maksud dari kalimat itu. tapi saya
perlu belajar banyak dulu untuk mempraktekkannya. Saya hanya ingin kita
berjalan beriringan menuju satu titik, menjadi manusia yang lebih baik, yang
bermanfaat bagi sesama, agar Tuhan tidak sia-sia menciptakan kita.
Saya hampir
selalu kalah tiap kali kita berdebat. Kamu memang paling jago dalam hal
berdebat. Setiap kali terpojok saya akan menggunakan jurus pamungkas, yaitu
perasaan, perasaan halus dan sensitif dari seorang wanita. Heu heu. Dan kamu
paling tidak bisa menerima itu. semuanya harus ilmiah dan reasonable. Akhirnya perang tidak terelakkan lagi. Saya
membombardir kamu dengan semua jenis peluru, rudal, roket, sampai akhirnya saya
kehabisan amunisi. Kitapun genjatan senjata sejenak. Saya kemudian mengumpulkan
amunisi lagi. Perangpun berlanjut, dan tidak akan berhenti sampai semuanya clear. Kita ngos-ngosan dibuatnya. Tapi
saya selalu menang dalam hal membuatmu tersudut dan merasa bersalah. Saya selalu
sukses membuatmu merasa bersalah karena sampai sekarang bahasa inggris saya
masih kacau balau, saya bilang itu karena kamu malas mengajari saya. Saya selalu sukses membuatmu merasa terpojok
karena merasa menganiaya saya, saya memang jago berakting sebagai yang
tertindas, padahal yang ngomel seharian adalah saya. Heheh.
Namun kebaikan yang kamu
miliki, membuat saya tidak ingin berpaling.
Sungguh saya mengagumi cara
pandang kamu terhadap segala sesuatu yang prinsipil. Saya mencintai nilai-nilai
kebenaran yang kamu junjung. Saya
benar-benar memuja ilmu yang kamu miliki. Saya iri dengan daya ingat kamu,
dengan istilah, nama-nama tokoh dan tempat
yang tidak bertukaran itu. Saya kagum dengan cara berpikir kamu yang
runut dan detail. Saya menghargai kekonsistenan kamu meyakini sesuatu.
Saya mencintai cara kita
menjalani hubungan ini. saya menyukai percakapan-percakapan kita tiap malam
melalu mobile phone yang sungguh kita harus berterima kasih kepadanya. Saya
merindukan pertengkaran yang selalu berujung maaf dan perasaan jatuh cinta lagi
setelah itu. saya selalu merindukan wajah tersipu malu setiap kali kita bertemu
di stasiun kereta, terminal, pelabuhan, atau bandara. Tapi saya sangat membenci
ketika harus melambaikan tangan melepasku kembali ke kotaku atau melepasmu
kembali kekotamu tempat kita masing-masing mengejar impian. Saya benci saat
hanya bisa melihat punggungmu dari jauh dan merasakan rindu yang sangat dalam.
26 Mei 2012
Edisi Lebai bin memalukan. hueek
ditemani The Vines take me back
26 Mei 2012
Edisi Lebai bin memalukan. hueek
ditemani The Vines take me back
Tidak ada komentar:
Posting Komentar