Pernah saya
menganggap berbeda atau memilih jalur alternatif itu seksi dan keren. Tetapi saat
banyak orang yang berlomba-lomba membuat dirinya menjadi berbeda dan membuat
identitas diri eksklusif bahwa mereka berbeda dan yang paling keren, sekonyong-konyong
perspektif itu bertransformasi menjadi 180 derajat berkebalikan.
Saat ini kelompok
yang merasa diri paling berbeda dan keren ini menyebut dirinya HIPSTER. Kelompok
yang menganggap selera usiknya paling keren dan berbeda dari pasaran, merasa
tahu banyak tentang band-band indie, menganggap vinyl
jauh lebih keren dari MP3 atau music digital, menganggap bacaan kiri itu hanya
dia yang tahu, memiliki web pribadi dan memiliki tulisan-tulisan yang kritis, merasa
keren ketika naik kereta sementara dia punya motor atau mobil di rumah, memakai
pakaian sepatu dan aksesoris yang tidak pasaran, dan tersiksa setengah mati
karena akan selalu mengambil jarak dari mainstream supaya dianggap keren, sekali
lagi supaya dianggap paling keren!
Ketika salah satu kandidat gubernur memakai
baju kotak-kotak sebagai jargon kampanye, serta merta dia memensiundinikan baju
kotak-kotaknya yang seabrek-abrek yan begitu dia puja dulu. Berhenti mendengarkan Sigur Ros setelah lagu-lagunya diputar di BBC untuk film ikan paus. Berhenti mendengarkan
Radiohead dan mengganggapnya sebagai new
EMO. Hahaha kasihan betul manusia-manusia seperti ini.