Kamis, 02 Mei 2013

Selamat Hari Buruh

Buat apa UMR buruh naik jika harga bbm ikut naik. Mereka mengeluh gaji mereka mungkin naik, tapi inflasi naik berkali-kali lipat dari kenaikan gaji mereka. Katanya mereka tetap saja dicengkram kemiskinan.

Ah, aku tak peduli, toh tidak ada urusannya denganku, selama gajiku masih cukup buat menghidupi anak, istri, pembantu, dan melunasi cicilan-cicilanku. Selama aku masih bisa menyekolahkan anakku di sekolah swasta yang tentunya jauh lebih berkualitas dibanding sekolah negeri.

Aku tak habis pikir, kenapa mereka mau bersesakan di jalan, terpanggang terik matahari, di setiap hari pertama di bulan Mei. heh, toh hidup mereka tidak berubah dengan itu. Atau jangan-jangan mereka dibayar dengan kaos dan nasi boks biar manut.

"Jam kerja kami selalu lebih dari delapan jam, tanpa pernah dikasih uang lembur, jangankan uang lembur, gaji saja masih di bawah UMR. Pergi subuh pulang tengah malam, bahkan harus nginap dikantor, masih tanpa uang lembur. Protes sedikit, langsung dipecat tanpa pesangon, kata orang-orang ini akibat sistem kerja outsourcing. Pemerintah diam saja, mereka tidak melindungi kami yang di bawah dan miskin". Demikian keluh cleaning service di kantor.

Ingin kumenimpalinya "yah beginilah hidup, harus ada yang miskin dan kaya, baik dan jahat, hitam dan putih, dengan begitu keseimbangan baru akan terjadi".

Hidup ini baik-baik saja kok. Kita cuma butuh bersabar, sabar, dan sabar. Sabar di tindas, sabar dikibuli, sabar dibohongi, sabar miskin, sabar sabar dan sabar. Dunia ini milik mereka yang punya duit dan kuasa, selebihnya jadi kacung.

Yang diperlukan oleh sistem ini adalah teruslah menjadi bodoh dan tidak tahu. Dengan begitu, dunia yang katanya masih baik-baik saja ini masih bisa terjaga seperti yang mereka inginkan.

Selamat hari buruh 

Opposite




Tidak ada komentar:

Posting Komentar