Serasa
baru kemarin dentuman suara petasan dimana-mana menyambut tahun baru 2013.
Tiba-tiba sekarang sudah berada di penghujung tahun 2013. Umur juga semakin
bertambah. What have I done for these almost 28 years then? heemmm. oooh saya tahu. I’ve
wachted a lot of movies, dan sangat
sedikit yang bisa nyantol di memori saya terutama terkait nama, judul,
sutradara, bintang, tahun, tempat, dan tanggal. does it sound embarrassing? whatever....
Dua
minggu ini di sela-sela kerja, atau di
kosan saat pulang kerja, saya menyempatkan diri nonton film. Beruntung, there is a lot of movies storage called server 70 at the office. hasrat nonton saya benar-benar
terpuaskan.
oke
ada beberapa film yang sempat saya tonton dua minggu belakangan ini: Memento, 13, The Heat, Wolverine, dan Prisoner (server 70);
Thor dan Adriana (bioskop). saya tidak akan mampu meresensi semuanya. saya terlalu malas untuk
itu. godaan hujan gerimis lebih kuat mengajakku melakukan hibernasi. saya hanya
akan memberikan sedikit komentar, semoga bisa menjadi alat bantu untuk
mengingatnya kelak.
Memento
Ah Rumit
Film yang rilis di tahun 2000 ini
direkomendasikan oleh wawan. katanya film ini adalah film favorit dia. dia
bahkan menjadikan tattoo bertuliskan remember
Sammy Jankis di tangan kiri leonard (Guy
Pierce) sebagai quote andalannya. server 70 lagi-lagi memilikinya. kesan
pertama menonton film ini beraaat ma meeen. menoleh sebentar, saya langsung
kehilangan alur cerita dan bingung. jujur saya tidak betah menontonnya. jika
tidak membaca review dan rekomendasi wawan yang mengagung-agungkan film ini,
saya pasti menyerah. Alurnya maju mundur, terdiri dari dua sekuense dan bertemu
ditengah dengan ending yang sangat amat tidak jelas. saya sempat protes ke wawan, kenapa
film dikatakan keren jika disajikan dengan alur yang rumit, susah dimengerti,
dengan ending yang terserah mau
diinterpretasikan seperti apa. Menurutku, film yang bagus adalah film yang
mampu menyampaikan pesan ke penonton dengan baik dan utuh. yah selera
beda-beda, saya ternyata tidak begitu menikmati film-film christoper Nolan,
sama seperti saya kebingungan sewaktu keluar dari bioskop seusai menonton
inception. kecuali film
batman-batmannya, lumayan saya sukai.
13
deg-degan
film ini gila. menegangkan.
sebenarnya tidak terlalu istimewa. Cuma saja jenis judi yang dimainkan di
film tersebut benar-benar diluar akal sehat, namanya roulette games asal Rusia.
ah saya terlalu malas menuliskannya. intinya Vincent anak muda yang dililit
utang ingin memperoleh uang dengan jalan pintas, dia mencuri surat berisi
instruksi melakukan sebuah pekerjaan sangat
rahasia. Sesampainya di tempat
rahasia tersebut, dia diberi nomor urut 13 dan disuruh mengikuti permainan
paling gila dan tidak berperikemanusiaan. ada beberapa partisipan yang
mengikuti game ini, dan dinikmati dengan sangat kejam oleh penonton-penonton
dari kalangan rich, mereka bertaruh atas nomor participant yang dipilihnya. di
ronde pertama, setiap participant disuruh membuat lingkaran dan diberi revolver
dan satu peluru, mereka diminta memutar revolvernya, kemudian setiap orang harus menembak orang
didepannya. dironde kedua diberi 2 peluru, ronde ke tiga diberi 3 peluru,
begitu seterusnya, dan yang memenangkan permainan adalah yang tidak mati sampai
ronde terakhir. Vincent
dengan nomor urut 13 berhasil memenangkannya. sayangnya dia harus ditembak mati
oleh penonton lawan taruhannya di ending. film ini ditulis dan disutradarai oleh Gela
Babluani. yahhh film setres yang lumayan menambah pengetahuan perjudian saya.
Adriana
Mengecewakan
Dari awal membaca synopsis pelem
ini, saya langsung berniat menontonnya di bioskop. saya sangat mengapresiasi
Sophia Latjuba karena telah mau memproduseri film berjudul Adriana. cerita yang
diangkat dari Novel Adriana karya Fajar Nugros dan disutradarai oleh dia juga. Bercerita
tentang sejarah patung-patung dan landmark yang ada di Jakarta. Ini patut
diapresiasi ditengah-tengah menggilanya Dewi Persik dan Julia Peres di dunia
perfilman sinting Indonesia.
Sayangnya,
film ini mengecewakan. kelihatannya digarap dengan tergesa-gesa, tidak
serius, dan asal jadi. Dialognya kasar, banyak sekali kejanggalan yang sangat
fatal, terkesan memaksakan dan gak nyambung. Agus Kuncoro aduhhhhh actingnya
aneh. Film ini diselamatkan oleh Indra Lesmana. Yah Soundtracknya diciptakan
oleh Indra. salah satunya angel on my side yang dinyanyikan sendiri oleh Eva
Celia, saya sangat menyukainya. oh yahhh seluruh anggota keluarga Sophia
bermain di film ini. mereka seperti sedang reuni. haha
Thor
Salah alamat
Satu-satunya alasan saya menonton
film ini, adalah karena konon ditutupnya lapangan Banteng beberapa bulan lalu
karena disana ada Crish Hamsworth (Thor) sedang shuting. Saya pikir Thor
inilah hasilnya. sepanjang film saya terus menunggu mana lapangan Bantengnya?
Sampai lampu exit menyala, tak ada
sedetikpun scene lapangan Banteng, Indonesia bahkan tidak disebutkan sama
sekali. Penonton (saya) kecewa
sodara-sodara. Telisik punya telisik ternyata Hamsworth waktu itu tidak sedang
shuting
untuk film Thor, melainkan untuk film Chiber dondonkkkkk. hahahah. salah alamat
ternyata.
over all, film ini asik, saya sangat
menikmatinya. Natalie Portman kelihatan lebih cantik. saya menyukai kisah percintaan mereka yang kelihatan
sangat tulus.
The
heat
Kocak
Kocak
Sandra Bulllock dan Melissa McCharty tanpa diragukan lagi selalu berhasil
bermain dalam film komedi. Di film ini Bullock
berperan sebagai Special agen FBI, yang selalu berhasil dalam setiap kasus yang
ditanganinya, namun tidak ada seorangpun yang menyukainya di kantor, karena
perilakunya yang aneh, sombong, dan ngebos. sementara McCharty berperan sebagai
detektif di Boston yang dikenal kejam, pemarah, dan menghabiskan waktu di
jalan menciduk para pengedar narkoba bahkan
para lelaki hidung belang sekalipun. mereka dipasangkan untuk mengejar gembong
narkoba di Boston. lucunya berhasil, namun tidak dengan adegan ledakan bom dan
mobilnya, untuk film sekaliber hollywood tidak harusnya dibuat seceroboh itu.
Prisoner
Penasaran setengah mati
saya membayangkan penjara dan kehidupan narapidana-narapidana yang ada di
dalamnya, ketika mencopy film ini ke flash disk. bayangan saya ternyata salah.
Film ini bercerita tentang misteri penculikan anak dari keluarga Keller Dover (Hugh Jackman) dan Franklin Birch (Terrence Howard).
Kasus ini ditangani oleh detektif handal Loki (Jake Gyllenhal). film ini menyajikan teka teki yang sangat
kompleks. menggiring penonton untuk mencurigai hampir semua orang yang ada
dalam film tersebut sebagai penculiknya. meskipun berdurasi cukup panjang dua
setengah jam, film ini berhasil membuat saya terpaku di depan layar dan di buat
penasaran setengah mati.
Kammanjo